🐭 Nama Nama Bugis Bone

Daftartokoh Bugis berikut ini memuat nama tokoh-tokoh yang berasal dari etnis Bugis-Makassar serta yang secara genetis berdarah Bugis/Makassar, baik yang lahir di Sulawesi Selatan maupun di perantauan. Khusus tentang tokoh-tokoh yang lahir di Sulawesi Selatan bisa dilihat di Daftar tokoh Sulawesi Selatan.. Perangkat pemantau ini bisa digunakan untuk melihat perubahan terbaru dari artikel Selainitu ia diberi nama bugis I Palewai Daeng Matutu, Rabu (26/1/2022) TRIBUN-BONE.COM, TANETE RIATTANG - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Nana Sudjana berkunjung ke Kabupaten Bone , Rabu (26/1/2022). Namanama Binatang dalam bahasa bugis dirangkai menjadi lirik lagu dari Lagu Seventeen "Kemarin". Nama binatang yg diambil adalah yg betul2 memiliki nama kha Simakbeberapa nama-nama buah dalam bahasa Bugis berikut ini, yuk! 1. Kaluku. Buah serbaguna ini sering digunakan sebagai santan, minyak, minuman, toping kue, hingga rempah yang membuat gurih masakan. Dalam bahasa Indonesia buah ini disebut kelapa, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut dengan kaluku (ᨀᨒᨘᨀᨘ). Rumahkhas Bugis ini disebut juga rumah panggung kayu.Rumahnya memiliki ciri khas atap berbentuk pelana, serta memiliki timpalaja dengan jumlah tertentu sesuai simbol status sosial. Timpalaja atau disebut gevel (gable) adalah bidang segitiga antara dinding dan pertemuan atap. Salah satu jenis rumah adat Suku Bugis ini juga dikenal dengan nama rumah persahabatan. Setiapsuku pasti punya ciri khas yang unik dalam namanya tetapi kebanyakan nama tersebut berdasarkan nama gelar kebangsawanan, marga ataupun bahasa daerah masing-masing. A. Gelar kebangsawanan Di bugis di kenal nama yang menjadi ciri khas gelar kebangsawanan seperti Andi, Baso, Besse atau Tenri. Andi untuk keturunan bangsawan asli yang paling Bone- . Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad dikukuhkan dengan nama bangsawan Bugis sebagai Andi Muhammad Bau Sawe Mappanyukki Petta Tone. Nama bangsawan Bugis disematkan kepada Andi Muhammad sebagai cucu Raja Bone ke-32 Andi Mappanyukki. "Karena itulah Dewan Adat Bone bersama Pemkab Bone mengukuhkan beliau (Mayjen TNI Andi Muhammad) menganugerahkan nama bangsawan Bugis, yakni Andi SenjataKhas Orang Bugis. 11:25 AM - by Unknown 5. Menurut pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan Mengaplikasikan peran museum sebagai pelestarian benda-benda peninggalan sejarah dan budaya masyarakat bugis Bone. - Mengkomunikasikan koleksi sebagai bukti sejarah budaya masyarakat bugis Bone (Sulsel) - Menyelenggarakan kegiatan edukatif dan kreatif yang atraktif. - Memberikan pengalaman yang menyenangkan dan prima bagi pengunjung 51oCGl. SEJARAH Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu, atau Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata 'Bugis' berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Tiongkok bukan negara Tiongkok, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware Yang dipertuan di ware adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton. PERKEMBANGAN Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat Bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan sawitto Kabupaten Pinrang, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk etnik Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. MATA PENCAHARIAN Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan. HUBUNGAN ASPEK SEJARAH Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad 16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Komunitas Bugis hampir selalu dapat ditemui didaerah pesisir di nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei dan Thailand. Budaya perantau yang dimiliki orang Bugis didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan. Kepiawaian suku Bugis-Makasar dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb atau setingkat Kecamatan, yang bernama Maccassar, sebagai tanda tangan penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka. BUGIS PERANTAUAN Kepiawaian suku Bugis dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand, Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb yang bernama Maccassar, sebagai tanda penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka. PENYEBAB MERANTAU Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad ke-16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Selain itu budaya merantau juga didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan. MASA KERAJAAN KERAJAAN BONE Di daerah Bone terjadi kekacauan selama tujuh generasi, yang kemudian muncul seorang To Manurung yang dikenal Manurungnge ri Matajang. Tujuh raja-raja kecil melantik Manurungnge ri Matajang sebagai raja mereka dengan nama Arumpone dan mereka menjadi dewan legislatif yang dikenal dengan istilah ade pitue. Manurungnge ri Matajang dikenal juga dengan nama Mata Silompoe. Adapun ade' pitue terdiri dari matoa ta, matoa tibojong, matoa tanete riattang, matoa tanete riawang, matoa macege, matoa ponceng. istilah matoa kemudian menjadi arung. setelah Manurungnge ri Matajang, kerajaan Bone dipimpin oleh putranya yaitu La Ummasa' Petta Panre Bessie. Kemudian kemanakan La Ummasa' anak dari adiknya yang menikah raja Palakka lahirlah La Saliyu Kerrempelua. pada masa Arumpone gelar raja bone ketiga ini, secara massif Bone semakin memperluas wilayahnya ke utara, selatan dan barat KERAJAAN MAKASSAR Di abad ke-12, 13, dan 14 berdiri kerajaan Gowa, Soppeng, Bone, dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial, dimana orang saling memangsa laksana ikan. Kerajaan Makassar Gowa kemudian mendirikan kerajaan pendamping, yaitu kerajaan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini Gowa & Tallo kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar Gowa. KERAJAAN SOPPENG Di saat terjadi kekacauan, di Soppeng muncul dua orang To Manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama La Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya dua kerajaan kembar ini menjadi Kerajaaan Soppeng. KERAJAAN WAJO Sementara kerajaan Wajo berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Sepeninggal beliau, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural. Datangnya Lapaukke seorang pangeran dari kerajaan Cina Pammana beberapa lama setelahnya, kemudian membangun kerajaan Cinnotabbi. Selama lima generasi, kerajaan ini bubar dan terbentuk Kerajaan Wajo. Kerajaan pra-wajo yakni Cinnongtabi dipimpin oleh masing-masing La Paukke Arung Cinnotabi I, We Panangngareng Arung Cinnotabi II, We Tenrisui Arung Cinnotabi III, La Patiroi Arung Cinnotabi IV. setelahnya, kedua putranya menjabat sekaligus sebagai Arung Cinnotabi V yakni La Tenribali dan La Tenritippe. Setelah mengalami masa krisis, sisa-sisa pejabat kerajaan Cinnotabi dan rakyatnya bersepakat memilih La Tenribali sebagai raja mereka dan mendirikan kerajaan baru yaitu Wajo. adapun rajanya bergelar Batara Wajo. Wajo dipimpin oleh, La Tenribali Batara Wajo I bekas arung cinnotabi V, kemudian La Mataesso Batara Wajo II dan La Pateddungi Batara Wajo III. Pada masanya, terjadi lagi krisis bahkan Batara Wajo III dibunuh. kekosongan kekuasaan menyebabkan lahirnya perjanjian La Paddeppa yang berisi hak-hak kemerdekaan Wajo. setelahnya, gelar raja Wajo bukan lagi Batara Wajo akan tetapi Arung Matowa Wajo hingga adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia arm KONFLIK ANTAR KERAJAAN Pada abad ke-15 ketika kerajaan Gowa dan Bone mulai menguat, dan Soppeng serta Wajo mulai muncul, maka terjadi konflik perbatasan dalam menguasai dominasi politik dan ekonomi antar kerajaan. Kerajaan Bone memperluas wilayahnya sehingga bertemu dengan wilayah Gowa di Bulukumba. Sementara, di utara, Bone bertemu Luwu di Sungai Walennae. Sedang Wajo, perlahan juga melakukan perluasan wilayah. Sementara Soppeng memperluas ke arah barat sampai di Barru. Perang antara Luwu dan Bone dimenangkan oleh Bone dan merampas payung kerajaan Luwu kemudian mempersaudarakan kerajaan mereka. Sungai Walennae adalah jalur ekonomi dari Danau Tempe dan Danau Sidenreng menuju Teluk Bone. Untuk mempertahankan posisinya, Luwu membangun aliansi dengan Wajo, dengan menyerang beberapa daerah Bone dan Sidenreng. Berikutnya wilayah Luwu semakin tergeser ke utara dan dikuasai Wajo melalui penaklukan ataupun penggabungan. Wajo kemudian bergesek dengan Bone. Invasi Gowa kemudian merebut beberapa daerah Bone serta menaklukkan Wajo dan Soppeng. Untuk menghadapi hegemoni Gowa, Kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng membuat aliansi yang disebut "tellumpoccoe". Bahasa Bugis ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ merupakan bahasa yang memiliki jumlah penutur terbanyak di Sulawesi Selatan. Sama dengan bahasa Makassar, Bugis juga menggunakan aksara lontara' yang diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-17 silam. Adapun aksara yang berlaku saat ini adalah hasil transformasi ke bentuk yang lebih bahasa Bugis tersebar luas terutama di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Sidrap, Luwu, Soppeng, Wajo, Bone, Pare-pare, Pinrang, dan sebagian besar wilayah Bulukumba dan Sinjai. Meski pelafalan bahasa Bugis sering dianggap sulit, tetapi gak sedikit juga yang cenderung mudah dan mudah dilafalkan bagi non penutur, lho. Simak beberapa nama-nama buah dalam bahasa Bugis berikut ini, yuk!1. LifestyleBuah serbaguna ini sering digunakan sebagai santan, minyak, minuman, toping kue, hingga rempah yang membuat gurih masakan. Dalam bahasa Indonesia buah ini disebut kelapa, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut dengan kaluku ᨀᨒᨘᨀᨘ. Gak bikin lidah terbelit, 'kan? 2. menjadi salah satu buah primadona bagi karena perpaduan rasanya yang asam-asam manis. Mudah ditemui di Sulawesi Selatan saat bulan Februari-April, dalam bahasa Bugis buah ini disebut dengan lasse' ᨒᨔᨛ. Huruf "e" di akhir kata dibaca e pepet, dalam berbagai jenis selalu cocok dijadikan rekomendasi buah untuk ngerujak. Kandungan vitamin C-nya pun sangat tinggi. Secara umum, jambu dalam bahasa Bugis disebut jampu ᨍᨄᨘ . Letak perbedaan hanya pada huruf "b" yang diganti dengan "p". Mudah banget! Baca Juga Mitos Bugis Orang Punya Kembaran Buaya, Benarkah? 4. Utti atau HarrisonSama serbagunanya dengan kelapa, pisang menjadi buah primadona untuk dijadikan kue atau sekadar camilan. Jauh berbeda dengan namanya dalam bahasa Indonesia, pisang dalam bahasa Bugis disebut utti ᨕᨘᨈᨗ atau otti ᨕᨚᨈᨗ.Selain itu, daerah seperti Pinrang dan Sidrap memiliki kosakata berbeda dengan menyebut kata loka ᨒᨚᨀ sebagai pisang. Unik banget, ya! 5. KumarBuah andalan buat ngerujak, apa lagi kalo bukan mangga. Saat matang pun enak dimakan langsung maupun dibuat jus. Dalam bahasa Bugis, penyebutannya sangat simpel karena hanya terdiri dari 3 huruf, yakni pao ᨄᨕᨚ. Anti ribet-ribet klub! 6. LarkSelai nanas selalu enak sebagai salah satu bahan pembuat kue. Kandungan air yang banyak dari buah ini juga mampu untuk sekadar melepas dahaga. Dalam bahasa Bugis, nanas atau nenas sering disebut pandang ᨄᨉ. Gak ada hubungannya dengan daun pandang lho, ya!7. tangan yang suka makan gorengan! Ya, buah sukun jadi salah satu daftar buah yang enak dijadikan camilan. Selain itu, buah ini juga cocok diibuat sebagai sayur. Oleh masyarakat Bugis, sukun disebut baka ᨅᨀ. Simpel banget!8. yang dibudidayakan saat musim kemarau ini selain bisa dimakan langsung, bisa juga dibuat es buah. Kandungan air yang cukup banyak serta rasanya yang manis bisa menuntaskan dahaga. Dalam bahasa Bugis, semangka disebut bandike ᨅᨉᨗᨀᨙ.9. CardenasSelain karena rasanya yang manis, buah ini memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan pepaya, sedangkan dalam bahasa Bugis dinamai dengan kaliki ᨀᨒᨗᨀᨗ. Super unik! Itulah sembilan nama buah dalam bahasa Bugis yang mudah untuk dilafalkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski kini penggunaan aksara lontara sudah minim, tetapi sebagai generasi muda kita jangan sungkan untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya ini. Yuk, belajar bahasa Bugis! Baca Juga Mirip Bahasa Indonesia, 6 Kata Ini Berbeda Arti dalam Bahasa Banjar IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap suku pasti punya ciri khas yang unik dalam namanya tetapi kebanyakan nama tersebut berdasarkan nama gelar kebangsawanan, marga ataupun bahasa daerah masing-masing. A. Gelar kebangsawanan Di bugis di kenal nama yang menjadi ciri khas gelar kebangsawanan seperti Andi, Baso, Besse atau Tenri. Andi untuk keturunan bangsawan asli yang paling tinggi tingkatannya atau kedua orang tuanya adalah Andi maka secara otomatis maka anaknya juga bergelar Andi sedangkan jika orang tuanya cuma satu maka di beri gelar Baso untuk laki-laki dan besse untuk perempuan. Tenri biasanya dipakai jika masih keturunan bangsawan. Selain itu sering juga nama-nama tersebut digabung menjadi Andi Baso, Andi Besse, Andi Tenri. Namun, di masa sekarang pemberian nama Andi tidak sama dengan dulu, sekarang Nama Andi sudah banyak dipakai walaupun kedua orang tuanya bukan Andi bahkan ada yang cuma punya kerabat bergelar Andi makanya merekapun memberi nama mereka Andi, biasanya mereka ini adalah mereka yang belum paham struktur dan silsilah serta pemberian nama gelar bangsawan Andi. B. Nama Bugis Berdasarkan kejadian alam Sama seperti dengan daerah lain di Bugis juga nama seseorang bisa diberikan berdasarkan karena kejadian alam, seperti nama salah satu kompasioner idola saya uleng tepu, di dalam bahasa bugis uleng tepu artinya bulan yang sudah jadi atau purnama, jadi uleng tepu pasti lahir pada saat purnama tapi masih perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan - , ada juga nama labosi lahir pada musim hujan,ilempe, labussa banjir, itikka musim kemarau dan masih banyak lainnya. C. Nama untuk doa dan ciri khas anak dalam Bahasa Bugis Contoh nama bugis yang mengandung Doa seperti indo/ambo Dalle banyak rezeki, Isogi kaya, labolong karena hitam, Makkawaru Harapan dan masih banyak lainnya Selain nama gelar kebangsawanan dan Nama-nama yang berbahasa Bugis tersebut diatas, apakah masih ada ciri khusus dari nama Bugis? ternyata ada. Hal ini sewaktu masih tinggal di komunitas bugis saya tidak menyadarinya namun setelah mengadu nasib di daerah lain yang tentunya bergaul dengan berbagai suku dan daerah serta tiap hari berhubungan dengan berbagai nama dari berbagai suku, saya coba memperhatikan dan ternyata saya mendapatkan jawabannya. Nama umum yang sering dipakai dari berbagai suku sekilas sama saja tapi ternyata kalau khusus orang bugis nama tersebut ada ciri khasnya yaitu kebanyakan menggunakan konsonan double huruf dd, ll, tt. Walaupun mungkin di tempat lain banyak juga yang menggunakan konsonan ll dan dd seperti itu namun yang menjadi ciri khas orang Bugis adalah letaknya yang di belakang. Contoh penggunaan nama di luar suku Bugis seperti 1. Amirudin, Amirrudin, Ammirudin 2. Amirulah, Ammirulah 3. Zainudin, Zainnudin 4. Khairudin, Khairrudin 5. Kaharudin, Kahharudin 6. Syamsudin, 7. Syarifudin, Syarrifudin, Syariffudin 8. Baharudin, Bahharudin, Baharrudin 9. Siti Di dalam penamaan suku Bugis nama tersebut di atas menjadi 1. Amirruddin 2. Amirullah 3. Zainuddin 4. Khairuddin 5. Kaharuddin 6. Syamsuddin 7. Syarifuddin 8. Baharuddin 9. Sitti Jadi jika ada nama seperti di atas coba ditanya apa dia keturunan bugis atau bukan. Mohon maaf kalau salah karena ini cuma pendapat pribadi dengan invetasi kecil-kecilan. Terima Kasih kepada teman-teman yang telah memberi komentar sehingga tulisan ini bisa saya perbaiki. Saran dan kritiknya selalu saya tunggu Lihat Sosbud Selengkapnya

nama nama bugis bone