♥️ Kisah Bergurunya Nabi Musa Alaihissalam Disebutkan Dalam Alquran Surah
Kisahbergurunya nabi musa a.s disebut dalam alquran surah? Question from @Cantka - Sekolah Menengah Pertama - B. arab. Search. Articles Register ; Cantka @Cantka. December 2018 1 204 Report. Kisah bergurunya nabi musa a.s disebut dalam alquran surah?.. muhchaidirali Surah al - kahfi ayat 65 sampai 82. 2 votes Thanks 3. More Questions
Banyakcerita yang mengisahkan pertemuan para sahabat dan tabi'in dengan Nabi Khidir. Di antara semua kisahnya, kisah bersama Nabi Musa lah yang paling terkenal. Bahkan kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ilustrasi Nabi Khidir.
Kisahnabi Musa dan nabi Khidir adalah salah satu kisah dalam Al-Qur'an yang paling terkenal. Kisah ini bercerita tentang perjalanan pengembaraan ilmu nabi Musa as ketika berguru perihal hikmah dan spritualitas dengan salah seorang hamba Allah swt yang telah dianugerahkan ilmu laduni (hikmah dan ma'rifah), yakni nabi Khidir as.. Kisah nabi Musa dan Nabi Khidir ini diceritakan lengkap dalam
NabiHarun alaihissalam sekitar 1531-1408 SM adalah salah seorang nabi yang telah diminta oleh Nabi Musa pada Allah dalam membantu menegakkan agama Allah. قال رب إني ظلمت نفسي فاغفر لي فغفر له إنه هو الغفور الرحيم Beliau berkata Wahai Rabbku sesungguhnya aku mendholimi diriku sendiri maka ampunilah.
12 Surah Al-Hajj (Surah ke-22) Pada surah ini tidak dijelaskan banyak mengenai Nabi Musa 'alaihissalam. dan penduduk Madyan, dan telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan (azab-Ku) untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka (lihatlah) bagaimana besarnya kebencian-Ku (kepada mereka itu).
KisahNabi Musa dan Doa-Doa yang Dipanjatkannya dalam Surat al-Qashash. Kisah adalah salah satu media yang digunakan al-Qur'an untuk menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah kepada manusia. Melalui kisah, manusia diharapkan mampu mengambil ibrah atau pesan pelajaran maupun keteladanan ( Shihab, Kaidah Tafsir ). Seperti halnya saat membaca kisah
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Menyebut nama Sungai Nil, sebagian besar umat Islam akan teringat dengan kisah Nabi Musa AS. Sebagaimana dikisahkan, sewaktu masih bayi, ibunda Nabi Musa diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghanyutkan bayinya (Musa) dalam sebuah peti ke Sungai Nil. Kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran surah Thaaha [20
Dalamal-Quran, perjalanan beliau paling banyak disebutkan oleh Allah, setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagian yang menghitung, nama beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam al-Quran. Kisah Musa Allah sebutkan secara terperinci ada di 4 surat: al-Baqarah, al-A'raf, Thaha, dan al-Qashas.
Terdapatpelajaran penting dari kisah Nabi Musa dalam surat Al-Qashash. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selama hidup Nabi Musa AS dipenuhi dengan segelintir perjuangannya dalam menegakkan keadilan dan menyebarkan ajaran Allah SWT. Ada tiga pelajaran penting dari hidup Nabi Musa yang tercantum dalam surat al-Qashash, dilansir About Islam, Senin (1/2):
IYKJf. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayIslam mengenal nabi sebagai seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Jumlahnya sangat banyak, yaitu sekitar 120 ribu. Jumlah ini disebutkan Rasulullah SAW dalam hadist berikutقلت يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ ؟ قَالَ مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا“Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab Nabi ada orang. Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” HR. Ibnu Hibban didhaifkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79].Namun di antara semuanya, hanya 25 nabi saja yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Kisah mereka diabadikan dalam Alquran dan hadist untuk diambil pelajarannya. Dalam Alquran, Allah juga mengisahkan sosok nabi misterius yang bernama Nabi Khidir. Kisahnya diabadikan dalam Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Seperti apa sosok Nabi Khidir? Sosok Nabi Khidir Nabi Khidir adalah sosok yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk memberikan pelajaran kepada umat Muslim. Nama Nabi Khidir berasal dari bahasa Arab الخضر yang artinya 'seseorang yang hijau' atau 'seseorang yang melambangkan kesegaran jiwa dan pengetahuan'. Kisah Nabi Khidir banyak dibahas oleh cendekiawan Islam. Beberapa pendapat mengatakan bahwa sosoknya masih ada hingga saat ini. Sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Abbas, mengatakan bahwa Nabi Khidir adalah salah seorang anak cucu Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah dan ditangguhkan ajalnya. Namun pendapat Ibnu Abbas ini masih diperdebatkan oleh para ulama. Kisah Nabi Khidir juga banyak diriwayatkan oleh para sahabat. Beliau dikenal sebagai orang shalih yang memiliki keistimewaan di sisi Allah. Banyak cerita yang mengisahkan pertemuan para sahabat dan tabi’in dengan Nabi antara semua kisahnya, kisah bersama Nabi Musa lah yang paling terkenal. Bahkan kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayKisah Nabi Khidir Bersama Nabi Musa ASKisah ini bermula ketika Nabi Musa berdiri di depan kumpulan orang Bani Israil dan kemudian ia ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Lalu Musa menjawab, “Aku." Kemudian turunlah peringatan dari Allah SWT, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”Nabi Musa pun bertanya siapakah orang yang lebih berilmu darinya itu dan di mana orang tersebut bisa ditemui. Lalu Allah menjawab, “Bawalah bersama kamu seekor ikan di dalam sangkar. Sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”Akhirnya Nabi Musa berangkat menemui orang itu bersama pembantunya. Sesampainya di sana, ia menemui sosok laki-laki yang berdiri di batu tempat bertemunya dua lautan. Orang itu kemudian dikenal dengan Nabi Khidir. Nabi Musa pun menyampaikan keinginannya untuk berguru kepada kepada beliau. Namun Nabi Khidir mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Musa tidak akan sabar jika bersamanya. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." Akhirnya Nabi Khidir pun mengizinkan Musa untuk berguru padanya dengan satu syarat, yaitu jangan menanyakan apa pun sampai ia menerangkannya sendiri kepada Nabi Musa. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayPerjalanan mereka dimulai dengan menaiki sebuah perahu. Di tengah perjalanan, Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, sehingga perahu itu tenggelam ke dasar air. Nabi Musa tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Nabi Khidir, sehingga ia pun bertanya kepadanya. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak bertanya lagi. Mereka melanjutkan perjalanan dan menjumpai seorang anak muda. Kemudian Nabi Khidir membunuh anak muda tersebut. Nabi Musa kembali menanyakan alasan Nabi Khidir melakukan perbuatan tersebut. Nabi Khidir memperingatkan kembali janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku."Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri. Mereka meminta dijamu oleh penduduknya, namun penduduk tersebut enggan melakukannya. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir memerintahkan Nabi Musa memperbaiki dinding suatu rumah yang rusak di daerah tersebut bersamanya. Kali ini Nabi Musa kembali tidak kuasa untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Lalu Nabi Khidir pun berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya." Kemudian Nabi Khidir pun menjelaskan semuanya."Adapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan perahu itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap adapun anak muda itu, maka kedua orangtuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan seorang anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anak itu dan lebih sayang kepada ibu bapaknya.Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."Akhirnya Nabi Musa pun mengambil hikmah dari setiap perbuatan yang dilakukan Nabi Khidir. Ia merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan Allah dengan seorang hamba yang shalih. Seseorang yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat ia pelajari, yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini hanya diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Jakarta - Nabi Musa AS dikisahkan mencari ilmu tentang kebijaksanaan kepada seorang hamba Allah SWT. Kisah bergurunya Nabi Musa AS ini disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat mufasir sebagaimana disebutkan dalam sejumlah kitab tafsir mengatakan, guru Nabi Musa AS yang dimaksud dalam hal ini adalah Nabi Khidir AS. Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 65,فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا Artinya "Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami."Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, seorang hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Nabi Khidir AS. Pendapat ini bersandar pada sejumlah hadits shahih dari Rasulullah yang dimaksud dengan rahmat sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Kementerian Agama RI adalah wahyu kenabian dan yang dimaksud ilmu adalah pengetahuan tentang hal bergurunya Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS diceritakan mulai dari ayat 60 surah Al Kahfi dan diakhiri pada ayat ke-80. Berikut قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا ٦٠Artinya Ingatlah ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua laut atau aku akan berjalan terus sampai bertahun-tahun." QS Al Kahfi 60فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا ٦١Artinya Ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut, mereka lupa ikannya, lalu ikan mereka melompat mengambil jalan ke laut itu. QS Al Kahfi 61فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰىهُ اٰتِنَا غَدَاۤءَنَاۖ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا ٦٢Artinya Ketika mereka telah melewati tempat itu, Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita. Sungguh, kita benar-benar telah merasa letih karena perjalanan kita ini." QS Al Kahfi 62قَالَ اَرَاَيْتَ اِذْ اَوَيْنَآ اِلَى الصَّخْرَةِ فَاِنِّيْ نَسِيْتُ الْحُوْتَۖ وَمَآ اَنْسٰىنِيْهُ اِلَّا الشَّيْطٰنُ اَنْ اَذْكُرَهٗۚ وَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ عَجَبًا ٦٣Artinya Dia pembantunya menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa bercerita tentang ikan itu dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya, kecuali setan. Ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh." QS Al Kahfi 63قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاۙ ٦٤Artinya Dia Musa berkata, "Itulah yang kita cari." Lalu keduanya kembali dan menyusuri jejak mereka semula. QS Al Kahfi 64فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا ٦٥Artinya Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami. QS Al Kahfi 65قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا ٦٦Artinya Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar dari apa yang telah diajarkan kepadamu untuk menjadi petunjuk?" QS Al Kahfi 66قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٦٧Artinya Dia menjawab, "Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku. QS Al Kahfi 67وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا ٦٨Artinya Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentangnya?" QS Al Kahfi 68قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا ٦٩Artinya Dia Musa berkata, "Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." QS Al Kahfi 69قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ ٧٠Artinya Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang apa pun sampai aku menerangkannya kepadamu." QS Al Kahfi 70فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَاۗ قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا اِمْرًا ٧١Artinya Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika menaiki perahu, dia melubanginya. Dia Musa berkata, "Apakah engkau melubanginya untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar." QS Al Kahfi 71قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٧٢Artinya Dia berkata, "Bukankah sudah aku katakan bahwa sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku?" QS Al Kahfi 72قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا ٧٣Artinya Dia Musa berkata, "Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku." QS Al Kahfi 73فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا ۔ ٧٤Artinya Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika berjumpa dengan seorang anak, dia membunuhnya. Dia Musa berkata, "Mengapa engkau membunuh jiwa yang bersih bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau benar-benar telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar." QS Al Kahfi 74۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٧٥Artinya Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku?" QS Al Kahfi 75قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا ٧٦Artinya Dia Musa berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu. Sungguh engkau telah mencapai batas yang wajar dalam memberikan uzur maaf kepadaku." QS Al Kahfi 76فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا ٧٧Artinya Lalu, keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai ke penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu keduanya. Kemudian, keduanya mendapati dinding rumah yang hampir roboh di negeri itu, lalu dia menegakkannya. Dia Musa berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu." QS Al Kahfi 77قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا ٧٨Artinya Dia berkata, "Inilah waktu perpisahan antara aku dan engkau. Aku akan memberitahukan kepadamu makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya. QS Al Kahfi 78اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا ٧٩Artinya Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja zalim yang mengambil setiap perahu yang baik secara paksa. QS Al Kahfi 79وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ ٨٠Artinya Adapun anak itu yang aku bunuh, kedua orang tuanya mukmin dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya untuk durhaka dan kufur. QS Al Kahfi 80Kisah Bergurunya Nabi Musa AS dalam HaditsSelain disebutkan dalam Al-Qur'an, kisah bergurunya Nabi Musa AS juga diterangkan dalam hadits shahih. Salah satunya sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Ubay ibnu Ka'b RA yang mendengarnya dari Rasulullah saat itu Nabi Musa AS berkhutbah di hadapan kaum bani Israil dan menanyakan kepada mereka siapa orang yang paling berilmu. Tidak ada seorang pun dari kaumnya yang menjawab. Lalu, Nabi Musa AS mengatakan bahwa dialah orang yang paling berilmu alim.Allah SWT lantas menegurnya karena Nabi Musa AS tidak menisbatkan ilmu kepada Allah SWT. Lalu turunlah wahyu yang menyebut bahwa Allah SWT memiliki seorang hamba yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan yang lebih alim daripada Nabi Musa yang dimaksud dalam hal ini adalah Nabi Khidir AS. Lalu Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan hamba yang paling alim tersebut. Lalu, hadits ini pun menjelaskan tentang kisah bergurunya Nabi Musa AS kepada Nabi Khidir AS sebagaimana penafsiran surah Al Kahfi ayat Video "Gimana Cara Baca Huruf Braille, Simak Penjelasannya!" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Terdapat hikmah pengulangan penyebutan Nabi Musa dalam Alquran. Ilustrasi Alquran JAKARTA – Mengapa Nabi Musa 'alaihissalam dan kisahnya banyak disebutkan dalam Alquran. Cendekiawan Muslim dari Universitas Alexandria Mesir, Dr Nadia Imarah, menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi landasan soal mengapa Nabi Musa banyak disebut dalam Alquran. Pertama, ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara syariat Nabi Musa dan syariat Nabi Muhammad SAW. Imarah mengutip sejumlah ayat berikut وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ *الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِالْغَيْبِ وَهُم مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ * وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنتُمْ لَهُ مُنكِرُونَ "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang takut akan azab Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat. Dan Alquran ini adalah suatu kitab peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?." QS Al Anbiya 48-50 Imarah menjelaskan, hal lain yang membuat Nabi Musa AS banyak disebut di dalam Alquran, yaitu karena cobaan dan kesengsaraan yang dialaminya sangat mirip dengan apa yang dialami Nabi Muhammad SAW. "Alquran menyajikan contoh-contoh dari Nabi Musa AS ini sekaligus untuk menghibur hati Nabi SAW, mengambil hikmahnya, dan melihat kondisi negara-negara sebelumnya agar kita tidak jatuh ke dalam apa yang telah mereka alami," jelas Imarah. "Supaya kita tidak melakukan apa yang mereka lakukan. Demikian juga kehidupan para Nabi lain yang diutus untuk memperbaiki akidah dan kerusakan moral. Semua ini ada di dalam Alquran," tambah Imarah. Sumber masrawy
kisah bergurunya nabi musa alaihissalam disebutkan dalam alquran surah